Siapa sangka ternyata budidaya ikan lele dapat menjadi sebuah potensi penghasilan besar. Usaha tersebut dapat dilakukan baik di perkotaan atau pelosok desa sekalipun.
Fleksibilitas juga dapat diperoleh karena mudah menyesuaikan skala budidayanya tergantung pada kemampuan. Sehingga jika masih pemula bisa menggunakan skala lebih kecil agar nantinya perawatan mudah dilakukan.
Langsung saja simak ulasan berikut ini sehingga mampu mempelajari sendiri bagaimana melakukannya. Caranya tidak terlalu sulit jika sudah tahu fundamental dalam mengimplementasikan metode pembudidayaannya.
Kolam Budidaya Ikan Lele yang Ideal
Pada pembahasan ini kami akan memberikan panduan bagaimana melakukan pembudidayaannya. Sehingga bagi siapa saja tertarik melakukan usaha sederhana ini dapat langsung menerapkannya.
Ada empat aspek penting untuk diperhatikan saat melakukan pembudidayaan nanti yaitu kolam, bibit, pakan, dan panen. Keempat aspek tersebut merupakan fundamental dalam melakukan perawatan terhadap lele.
Kolam sendiri memiliki tiga faktor penting untuk diperhatikan mulai dari dimensi sampai jenis bahannya. Akan langsung dijelaskan di sini sehingga mudah dimengerti bagaimana pembuatan untuk memulai budidaya.
1. Dimensi
Dimensi merupakan faktor penting karena setiap ukuran akan dipakai untuk kebutuhan berbeda. Pembibitan tentu saja menggunakan dimensi lebih kecil agar proses perawatannya mudah ukuran 1.5 x 1.5 x 0.5 cukup menjadi opsi.
Setelah ukurannya lebih dari satu panjang telunjuk jari maka lelenya sudah harus dipindahkan. Di sini bisa memakai dimensi lebih besar untuk budidaya ikan lele antara 3 x 5 dengan kedalaman 0.5 sampai 1 meter.
Profil tersebut ideal untuk proses pembudidayaan sederhana sehingga pengelolaannya menjadi mudah. Bisa juga menggunakan konsep penggemukan saja tanpa harus memakai pembibitan sendiri.
2. Bahan
Bahan kolam untuk melakukan pembibitan sebaiknya mudah dibersihkan seperti dari terpal atau plastik. Sudah banyak model kolam seperti itu sehingga mempermudah proses pemeliharaannya.
Saat lele ukurannya sudah mulai membesar maka kolamnya juga harus menggunakan bahan lain. Paling mudah bisa memakai kolam semen konvensional sehingga penggunaannya mudah.
Namun tidak menutup kemungkinan memakai kolam tanah apabila memiliki sumber daya melakukan perawatan setiap pasca panen. Bahan ini kami kembalikan lagi tergantung pada bagaimana ingin mengelolanya.
3. Naungan
Naungan di atas kolam ternyata juga berpengaruh terhadap pertumbuhan lele. Apabila sudah dewasa maka kebutuhan naungan akan semakin kecil sehingga mudah pemeliharaannya.
Namun ketika budidaya ikan lele ini masih menggunakan sistem pembibitan naungan jelas harus ada. Bisa menggunakan paranet untuk mengurangi terpaan sinar matahari secara langsung.
Memang kolam menjadi faktor penting jika ingin pertumbuhan dan kesehatan dari lele semakin optimal. Jika Anda abai dalam pembuatan kolamnya maka jangka panjang akan menimbulkan penurunan produksi secara signifikan.
Metode Pembibitan Budidaya Ikan Lele
Metode pembibitan adalah salah satu faktor cukup krusial apabila ingin memperoleh hasil optimal. Tidak menutup kemungkinan boleh juga bisa melewati langkah ini ketika sistem pembudidayaan berbasis penggemukan.
Di sini akan dijelaskan bagaimana metode pembibitan sehingga bisa dijadikan referensi para pemula. Apabila dirasa terlalu sulit maka Anda boleh membeli saja bibitnya di mana harganya juga tidak terlalu mahal.
4. Pemilihan indukan
Pemilihan indukan untuk budidaya ikan lele dapat dilakukan dengan menentukan seperti apa varian terkait. Misalnya ingin mendapatkan varian tahan banting maka Anda bisa memakai indukan dumbo.
Boleh juga menggunakan indukan lokal apabila menginginkan kualitas daging lebih gurih. Setelah pemilihan indukan ini selesai maka bisa mulai langsung inseminasi indukan tersebut.
5. Inseminasi
Proses inseminasi dari indukan berkualitas tadi dapat Anda lakukan pada kolam khusus. Tujuannya menghindarkan potensi kontaminasi apabila menjadi satu dengan ikan lainnya.
Disarankan agar satu di dalam satu kolam hanya berisi beberapa pasang indukan saja selama proses inseminasi. Ini dinamakan budidaya ikan lele metode pembibitan eksklusif.
Tujuannya agar tidak terjadi terlalu banyak persilangan antara pasangan saat proses inseminasi berlangsung. Ketika persilangan terlalu banyak terjadi maka hasilnya nanti kurang optimal.
6. Karantina
Karantina dalam proses pembibitan menjadi sebuah kunci keberhasilan saat penggemukan nantinya. Penting untuk memisahkan bibit pada kolam tersendiri sehingga tidak menjadi mangsa ukuran lebih besar.
Proses karantina ini juga akan mempermudah perawatan seperti penggantian air sampai penyortiran. Anda harus melakukannya secara teliti agar nanti mampu tumbuh secara optimal.
Ketiga aspek tadi merupakan kunci pada proses pembibitan agar mampu memberikan hasil optimal. Sekali lagi kami tidak mengharuskan Anda membibit sendiri apabila dirasa terlalu sulit melakukannya.
Pemilihan Pakan Budidaya Ikan Lele
Pada dasarnya lele merupakan binatang air pemakan segala sehingga pemilihan pakan ini cukup mudah. Anda boleh menggunakan konsentrat atau voer sebagai asupan utama dalam proses penggemukan.
Namun perlu diketahui bahwa penggunaan satu atau dua jenis pakan saja dapat berdampak buruk pada kesehatannya. Hasilnya peluang ikan sakit menjadi semakin besar, ini tentu merugikan para petani.
Supaya hal tersebut tidak terjadi Anda harus melakukan diversifikasi pakan dalam proses budidaya ikan lele. Tiga bahan pokok paling penting bagi lele yaitu protein, karbohidrat, serat, dan vitamin.
Voer maupun konsentrat sudah mengandung keempat bahan tersebut namun konsentrasinya jelas bervariasi. Anda bisa memberikan cacahan sayur, buah, sampai daun muda guna memberikan asupan serat.
Pemberian serat ini dibutuhkan sejumlah 20 persen terhitung total diet selama proses penggemukan berlangsung. Paling mudah melakukan pemberian asupan serat setiap satu minggu sekali.
Vitamin dan mineral dapat diperoleh dari bubuk tulang ikan maupun sejenisnya guna mencukupi kebutuhannya. Diversifikasi pakan ini merupakan kunci agar persentase ikan mati menjadi lebih sedikit.
Jika diversifikasi pakan budidaya ikan lele dilakukan secara baik tidak hanya mempercepat penggemukan tetapi juga meningkatkan kesehatan. Artinya hasil panen nanti jumlahnya bisa lebih besar dibandingkan saat memakai pemeliharaan konvensional.
Itu adalah konsep dasar pemberian pakan dalam pembudidayaan ikan lele supaya hasilnya optimal. Sekarang juga banyak metode maupun variasi kombinasi pakan digunakan guna meningkatkan hasil panennya nanti.
Proses Panen Budidaya Ikan Lele
Panen menjadi saat paling ditunggu oleh para petani karena di sini bisa menilai seperti apa hasil jerih payah perawatan. Ikan lele sendiri saat dibudidayakan bisa dipanen saat usianya mencapai tiga bulan.
Tiga bulan ini bukan terhitung sejak pembibitan, namun saat sudah mulai masuk kolam penggemukan. Ketika memanen ada banyak metode variasi guna mempercepat proses panen lelenya.
Salah satu metode paling cepat adalah jaring dasar di mana meletakkan jaring di dasar kolamnya. Metode tersebut paling cocok dipakai apabila kolam pengirimannya tidak terlalu luas.
Sehingga pada saat akan memanen nanti tinggal menarik jaring dari satu sisi menuju sisi lainnya. Ukuran kolam luas 5 x 2 meter dapat dikerjakan dalam waktu kurang dari sepuluh menit saja.
Selain menghemat waktu cara tersebut juga terbukti efektif mengurangi tenaga pekerja saat proses memanen. Hanya dibutuhkan dua orang saja untuk melakukan pemanenan apabila memakai metode ini.
Setelah panen selesai tinggal memindahkan lele menuju tempat terakhir sebelum distribusi dilakukan. Itu semua adalah tahapan sederhana bagi para pemula apabila ingin belajar bertani lele sendiri.
Memang tidak terlalu sulit hanya saja butuh ketelatenan agar hasil panennya nanti bisa bagus. Potensi budidaya ikan lele yang bagus dapat dijadikan sebagai salah satu opsi usaha sampingan rumah tangga.