Merek perusahaan bukan hanya sekedar elemen kreatif pada nama, logo dan slogan saja, melainkan mewakili interaksi perusahaan dengan perusahaan. Agar strategi produk lebih terarah, terapkan manfaat product branding. Ada beberapa strategi yang bisa Anda manfaatkan untuk memperkenalkan produk Anda kepada konsumen.
Produk branding adalah sebuah simbol yang akan memberikan identitas pada produk Anda agar berbeda di pasar. Contohnya, Anda bisa melihat beraneka produk di supermarket yang memiliki merek unik hingga desain menawan. Tujuannya agar konsumen mudah mengenalinya.
Apa Saja Manfaat Product Branding Bagi Bisnis?
Pada dasarnya ada beberapa elemen penting untuk branding produk, misalnya dengan memberi desain logo, desain, warna hingga kemasan. Semua bagian tersebut bergabung terhubung dengan konsumen secara emosional. Tujuannya agar dapat mempengaruhi perilaku konsumen target.
Di era digital, untuk melakukan branding produk memiliki tingkat kesulitan tersendiri. Hadirnya media sosial saat ini memberi kesempatan kepada para pelaku usaha untuk branding produk jadi lebih mudah. Di tengah persaingan yang kian ketat, Anda tentu membutuhkan strategi branding yang ampuh.
Bahkan perusahaan rela mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk mendapatkan manfaat product branding, seperti:
1. Sebagai Identitas Bisnis
Tujuan dan manfaat branding yang pertama yaitu sebagai identitas dari bisnis. Bisnis yang Anda jalankan harus memiliki identitas yang dapat membedakannya dengan produk kompetitor. Untuk menunjukkan identitas tersebut, maka Anda bisa menggunakan tagline atau logo.
Oleh karena itu, pembuatan logo produk harus mempertimbangkan segala aspek, misalnya makna dari logo tersebut. Selain itu, Anda harus memperhatikan warna logo. Sebaiknya tidak memilihnya secara sembarangan dan harus mencerminkan bisnis. Meskipun kesannya sepele, namun warna logo akan membekas di benak konsumen.
Pilihlah warna logo yang mudah konsumen ingat dan mudah menarik perhatian.
2. Memposisikan Produk Agar Terarah Secara Unik
Manfaat product branding selanjutnya yaitu dapat mempromosikan merek secara eksklusif. Sehingga, merek dapat mendapatkan posisi yang berbeda di mata para pelanggan. Melalui branding, merek dapat terwakili dan konsumen dapat memahaminya lebih jelas.
Pada dasarnya, memperkenalkan brand melalui logo dan tagline tidaklah cukup. Jika ingin bisnis yang Anda geluti dapat dikenal luas oleh pelanggan, maka sampaikan nilai produknya sesuai dengan target market.
3. Membangun Kredibilitas
Untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen, maka produk harus memiliki kredibilitas. Salah satu strategi yang dapat Anda jalankan yaitu mencoba meningkatkan kredibilitas perusahaan dengan membuat website. Tujuannya sebagai sarana berkomunikasi dengan konsumen dan rumah bagi bisnis Anda.
4. Membangun Loyalitas dengan Pelanggan
Tidak dapat dipungkiri bahwa manfaat product branding selanjutnya yaitu untuk membangun loyalitas pelanggan. Ketika bisnis yang Anda bangun memiliki kredibilitas tinggi,
maka tercipta loyalitas konsumen. Oleh karena itu, Anda wajib mempertahankan loyalitas agar dapat menggaet konsumen baru.
Konsumen yang loyal dapat meningkatkan penjualan, sebab mereka tidak segan-segan merekomendasikan produk kepada orang-orang sekitar.
5. Memungkinkan Perusahaan Menjelajahi Area yang Tidak Terkait
Umumnya, kebanyakan orang berpikir bahwa brand produk berdiri sendiri. Bahkan orang-orang tidak mengetahui bahwa hal tersebut memiliki akar yang sama di perusahaan. Misalnya, produk Unilever menyediakan produk perawatan bayi, perawatan rumah, makanan hingga minuman.
Tingkat fleksibilitas operasional tersebut pada dasarnya berasal dari kebijakan branding perusahaan.
6. Perusahaan Menjadi Lebih Inovatif dan Bebas Risiko
Jika terjadi kegagalan pada satu merek, maka tidak akan mempengaruhi prospek dari merek lain pada produsen yang sama. Bahkan merek baru tidak akan mengambil reputasi merek yang sudah ada. Sehingga, perusahaan dapat memperkenalkan produk inovatif tanpa ragu akan kehilangan pasar.
Beberapa manfaat product branding akan membantu perusahaan lebih berkembang lagi. Selain itu, perusahaan lebih fleksibel untuk bertahan di pasar, walaupun satu produk di perusahaan yang sama telah gagal mendapatkan konsumen.
